Selasa, 05 Agustus 2008

Sayang Stop, Berharap Wadah Penyaluran Kreativitas

Sayang Stop, Berharap Wadah Penyaluran Kreativitas
Reporter-Fotografer PON Enggan Tinggalkan Dunia Jurnalistik
Walau hanya sempat bertugas selama 20 hari meliput kegiatan PON XVII-2008 di Bontang, namun 15 tenaga repoter media center (MC) dan 3 fotografer, mulai merasa enjoy dengan dunia jurnalistik. Dengan latar belakang berbeda, reporter dan fotografer itu tetap berusaha menjaga kekompakan dan berharap ada wadah untuk menyalurkan kreatifitas menulis dan fotografi.

PEKAN Olahraga Nasional XVII Kaltim, rupanya tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi atlet dan ofisial, tapi juga bagi reporter dan fotografer yang bertugas MC.

”Rasanya ada yang berbeda. Aku merindukan aktivitas selama menjadi reporter di MC PON. Biasanya, pagi-pagi sudah hunting ke lapangan. Pulangnya hingga larut malam. Capek juga, tapi tetep senang rasanya,” tutur Indah, reporter MC yang selama PON berlangsung khusus meliput cabor bola voli indoor.

Hal yang sama diungkapkan Tika, yang mendapat tugas khusus meliput pertandingan terbang layang. Dara yang sehari-harinya berprofesi sebagai penyiar di salah satu radio swasta di Bontang itu, mengaku sangat menikmati dunia jurnalistik yang dilakoninya selama PON.

”Enak juga ya jadi wartawan. Nggak nyangka kerjanya seperti itu. Waktunya lebih fleksibel, tapi tetap harus on time. Soalnya kalau telat ke lapangan, bisa ketinggalan momen. Selain itu, narasumbernya juga asyik-asyik. Ada juga sih yang suka marah-marah, tapi sebentar aja,” kata Tika.

Sedangkan Izur yang bersama teman-temannya sesama reporter sempat mendapatkan training khusus dari PB PON selama satu bulan, mengaku enjoy di dunia jurnalistik karena bisa mengetahui berbagai hal, lebih dulu dari pembaca.

”Enaknya kalau jadi wartawan itu, kita bisa lebih dulu tahu tentang suatu peristiwa dibanding orang lain. Informasinya juga lebih akurat, karena kita terjun langsung ke lapangan. Pokoknya asyik ’dah,” timpal Izur.

Hal sama diungkapkan Ira, Dirman, Lili, Herning, Een, dan Njos. Semuanya berharap kebersamaan dan kegiatan selama PON bisa terus berlanjut dan tidak terhenti hanya sebatas selesainya tugas mereka di MC Sub-PB PON Bontang.

”Kami berharap ada wadah yang bisa menampung kreativitas teman-teman kami. Apalagi, teman-teman reporter sudah pernah mendapat pelatihan khusus mengenai jurnalistik. Fotografernya juga berpengalaman dan hasil jepretannya bagus. Sayang kalau kegiatan ini stop. Kalau ada wadah, misalnya media on line atau buletin, pasti asyik. Bisa jadi tempat menyalurkan aspirasi dan kreatifitas. Dan, lebih penting lagi, silaturahminya tetap terjaga,”ucap Victor Lumenta, yang saat PON XVII lalu bertugas sebagai redaktur MC.(hms3)

Jumat, 18 Juli 2008

KEAKRABAN SESAMA WARTAWAN

KEAKRABAN SESAMA WARTAWAN

Bontang- selama perhelatan PON XVII Kalimantan Timur kerjasama harus terjalin dengan baik sesama wartawan sehingga pembeitaan mengenai cabang olahraga semuanya bisa terinput dengan baik (kenang-kenangan bersama IT Bontang,Reporter mc btg,Redaktur mc btg,wartawan antara,reporter mc Jatim)
gambar (1). Ketegangan menyaksikan partai final Bola Voli indoor termasuk reporter media center

(2) pemain tim Jawa barat berdoa semoga timnya menang sehingga timnya bisa lolos ke partai final voli indoor PON XVII kalimantan timur











(3) intan si putri dari Jawa barat yang selalu jadi perhatian penonton














(4) Reporter Media center menyempatkan Fhoto bareng sebelum di kejar detlin

(5) Suporter DKI Jakarta dengan semangat mendukun timnya yang sedang berlaga












Kamis, 17 Juli 2008